Pages

Thursday, January 31, 2013

THE DEVIL

For me, childhood is a time of the most beautiful in this world. Lots of toys, favorite foods, and no less interesting are TV shows or video. As we have seen cartoons is the most popular spectacle of children.
If I was asked, what kind of cartoons do you likes? then definitely I will answer: Walt Disney.
He greatly influenced my artistic soul in the sketch. Begins like watching cartoons series, I tried to imitate the characters that exist in the cartoons.
Finally, any scratches cartoon character I've tried, all lead to the Walt Disney's style.


Characters to be my next show is : 'The Devil' (done in 2009)



It was a black n white sketches, I did it by a pen.
I think there is still something missing, so I added the coloring on this devil.
At first I was confused, what color is right for him. I applied many alternative colors, and finally be like this ...


...and then the background (black). I like using the black one, as the color of the characters will be appearing. 




What do you think about 'the devil' color comparisonI guess depending on your respective tastes.

I often use 'the devil' as my icon, whether it's on the internet or at my label .......

Wednesday, January 30, 2013

NATIONAL HEALTH

Since adolescence, I really loved rock music especially the classic rock. This art was very influential on my psyche. I often share the experience with friends to form a band as an outpouring of love for rock music. Originally a simple rock stream like Creedence Clearwater Revival always accompany our association. The Beatles, The Rolling Stones and lots of English, Italian and American R & B band that rise their sounds, making our ears hooked to accept it.
In the 70s, the development of rock music was divided into several streams, including progressive rock, psychedelic rock to jazz rockOne of the progressive wing band that I like is National Health.
Here is a brief overview of the National Health article I quoted from Wikipedia : 

National Health were an English progressive rock band associated with the Canterbury scene. Founded in 1975, the band included members of keyboardist Dave Stewart's band Hatfield and the North and Alan Gowen's band Gilgamesh, the band also included guitarists Phil Miller and Phil Lee and bassist Mont Campbell as original members. The band was named after Stewart's National Health glasses. Bill Bruford (previously of Yes and King Crimson) was the initial drummer but was soon replaced by Pip Pyle. Campbell was replaced by Neil Murray and then John Greaves.

A frequently changing line-up, they toured extensively and released their first album, National Health in 1977. Although it was created during the rise of Punk, the album is characterised by lengthy, mostly instrumental compositions. Their second record Of Queues and Cures, which included Peter Blegvad (recitation on "Squarer For Maud") and Georgie Born (cello), is held as one of the best records ever on the Gnosis website. After the May 1981 death of Gowen, remaining members reconvened to record the album D.S. Al Coda, a set of compositions by Gowen, most previously unrecorded. The original albums and additional archival material have subsequently been released on CD.

Studio albums :

  1.     National Health (1977)
  2.     Of Queues and Cures (1978)
  3.     D.S. Al Coda (1982)

Other releases :

  1.     Complete (1990; previous three studio albums plus two bonus tracks)
  2.     Missing Pieces (1996; archival material largely from before National Health)
  3.     Playtime (2001; live recordings from 1979)


There is no harm if you try to listen one of their album, especially for those of you lovers of progressive rock.

Monday, January 28, 2013

THE KIDS...

I have wasted time today, turn on the computer....
Nothing interesting anymore.
So I could only stare whole of my room...
Suddenly my eyes look something tucked behind the box.
This is my old external storage...
Finally I find it and explore all the content.



Guess what I got...... THE KIDS...



I got it...
Could you please advise the kids, do not interfere with the exercise...




 Oops...
Imagine...how's the farmers' reaction further?

Those images idea reminds me of 10 years ago, when I wanted to send them to the Bog Bog magazine, but not so. And now the idea was never published.
Many of them are still in my storage. Wish I could share later...

Sunday, January 27, 2013

PERUBAHAN GAYA


Gaya sangat mendominasi sebuah karya, dan itu pun tergantung pada selera pengguna atau pemilik karya tersebut. Dalam arsitektur masa kini, banyak orang yang memilih gaya minimalis. Entah itu hanya untuk selera ataupun dalam hal perawatan.
Berbeda dengan karya saya yang satu ini, tidak seutuhnya mencerminkan design yang banyak disukai orang.
Rumah yang dimiliki oleh seorang dokter hewan ini memiliki gaya natural (alam), yang diselaraskan dengan pewarnaan yang sama dengan warna material yang digunakan serta lingkungan yang ada.
Berawal dari sebuah rumah sederhana, pemilik menginginkan suatu gaya yang berbeda dengan hunian di sekitarnya serta menekankan konsep alam. Saya sarankan adanya perubahan karakter, dari penggunaan material yang hanya biasa saja diganti dengan sesuatu yang tidak biasa dipakai orang dalam huniannya.

Design

Akhirnya saya menemukan bahan natural yaitu batu 'Seraya' sebagai material bangunan maupun tembok pagar. Batu ini memiliki harga dan ukuran yang bervariasi, dari dia: 20 cm sampai lempengan lebih dari 100 cm.
Awal pembangunan

Perkembangan pembangunan


Bentuk hunian pun diubah, bentuk atap pelana menjadi solusi serta penambahan aksen berbentuk dinamis (seperti lubang berbentuk kotak maupun lingkaran) difungsikan sebagai pencahayaan dan sirkulasi udara. Saya sangat mempertimbangkan sirkulasi udara pada bangunan ini. Karakter rumah sederhana ini sedikit demi sedikit mengalami perubahan.
Tahapan penyelesaian exterior

Finishing exterior
Warna yang dipakai menyesuaikan dengan bahan dasar, yaitu exterior menyesuaikan dengan warna batu 'Seraya' dan interior menyesuaikan dengan warna hijau daun atau rumput lanscape hunian ini. Warna hijau pada interior bertujuan agar memiliki tema kesejukan alam, sehingga unsur ruang luar (landscape) menyatu dengan ruang dalam (interior).
Finishing interior
Secara umum saya menggunakan bahan-bahan yang relatif murah dan mudah didapat, tetapi tetap mengutamakan kualitas dan citra seni yang diharapkan. Penerapan detail pada bangunan ini sangat diutamakan untuk mendukung karakter bangunan.
Finishing detail




Yang tidak kalah pentingnya dalam hunian ini adalah taman (landscape). Pemilik sangat mengharapkan tema alam sebagai penunjang karakter bangunan. Site ini masih memungkinkan untuk menata taman, dan ini merupakan salah satu pencerminan hunian yang masih berinteraksi dengan alam.
Finishing landscape




Bangunan ini selesai pada tahun 2008, terletak di kawasan perumahan Wahyu Subagan Amlapura.

Thursday, January 24, 2013

SANG HYANG SEMARA RATIH

Apa yang anda ketahui tentang 'cinta'? Cinta adalah anugrah Tuhan yang sulit dimengerti. Ia datang dan pergi tanpa kita kehendaki (seperti jailangkung). Kita tidak bisa mengejar cinta dan juga tidak bisa menolak kedatangannya. Anda pernah mendengar pernyataan 'Love Is War'? Itulah anugrah dahsyat yang kita alami dalam kehidupan.

Dalam agama Hindu cinta dilambangkan dalam sebuah simbol 'Sang Hyang Semara Ratih', yaitu Sang Hyang Semara (Dewa Cinta) bersanding dengan Sang Hyang Ratih (Dewi Bulan).
Saya mencoba melukiskan simbol ini dalam wayang gaya kamasan berjudul 'Sang Hyang Semara Ratih'.

Sket tangan hitam putih sebelum pewarnaan

Lukisan 'Sang Hyang Semara Ratih' (setelah pewarnaan)
Dari awal sampai akhir lukisan tersebut saya kerjakan melalui komputer dan hasilnya berupa file jpeg yang di-print dalam kain kanvas ukuran 60 x 80 cm ataupun bisa pada kain lainnya.

Lukisan yang telah di-print
Dalam agama Hindu, simbol ini merupakan kelengkapan dari upacara dewa yadnya ngenteg linggih yang dipajang pada bale peselang, serta upacara adat manusa yadnya potong gigi (mepandes).
Lukisan yang selesai pada tahun 2011 ini saya haturkan untuk upacara nubung daging lan ngenteg linggih di Pura Sukangeneb Kawitan Sira Arya Gajah Para, Tianyar Karangasem.

Wednesday, January 23, 2013

BALI KLASIK - LUKISAN GAYA KAMASAN

Seni lukis gaya Kamasan sampai saat ini masih melekat dihati masyarakat Bali, terutama pada masyarakat Kamasan Klungkung. Mereka masih menekuni seni lukis ini, salah satunya sebagai mata pencaharian.
Pemerintah kota Klungkung saat ini sedang gencar mempromosikan budaya Kamasan ini melalui pariwisata Kertha Gosa. Di tempat ini lukisan wayang gaya Kamasan terpajang pada langit langit bangunan sebagai hiasan yang memiliki makna positif dalam budaya Bali.


Lukisan wayang kamasan di Kertha Gosa

Sejak kecil (sekolah dasar) saya sangat tertarik dengan lukisan wayang gaya Kamasan. Saya berusaha belajar sendiri dengan cara mengamati setiap karakter lukisan tersebut. Berkunjung ke Kerta Gosa dan Desa kamasan dengan cara mengambil photo dari lukisan tersebut tidak lepas dari usaha saya untuk belajar. Mereka masih melukis wayang dengan teknologi tradisional.

Setelah mempertimbangkan adanya kemajuan teknologi, maka saya mencoba melukis wayang gaya Kamasan tersebut dengan teknologi modern. Saya mulai mencoba membuat sket wayang melalui media Photoshop dengan bamboo wacom, dan hasilnya lumayan bagus. Jadi saya memiliki file Psd dan Jpeg yang cukup besar resolusinya.


 Dewata Samudaya
                                                                           
Detail lukisan

Lukisan ini merupakan gambaran para dewata di khayangan dengan mengambil posisi ngider bwana. Lukisan ini lengkap dengan nama para dewa dalam aksara bali.
Setelah selesai tahap melukis, file jpeg tersebut di-print pada sebidang kain kanvas dengan luas 85 x 100 cm. Biaya print-nya cukup mahal, tetapi tidak masalah bagi saya yang penting kualitasnya sangat bagus. Lukisan ini selesai pada tahun 2012.


Lukisan Dewata Samudaya dalam kanvas 










Lukisan tersebut saya haturkan dan dipajang pada parba bale piyasan di pura kawitan.